Minggu, 17 Mei 2009

Empat Orang Asing dan Perumpamaan Seorang Penabur

Ketika Yesus sedang menceritakan perumpamaan tentang seorang penabur, empat orang datang karena tertarik dengan apa yang diajarkan Yesus pada orang banyak tersebut.

Setelah selesai mengajar para murid, keempat orang itu datang kepada Yesus dan berkata,"Guru, kami ingin menjadi seperti benih yang jatuh di tanah yang baik. Bantulah kami, ya Guru."
Yesus berkata,"Pergilah dan peliharalah firman yang telah kuberikan kepadamu."

Orang yang pertama adalah seorang sida-sida dari tanah Persia. Ketika ia berpaling hendak menyebarkan kabar baik yang diterimanya, seorang pengemis datang kepadanya. Ia menjadi berang dan menghardik pengemis tersebut. Ia lalu segera melupakan ajaran Yesus dan kembali berdosa.

Pengemis itu hanya tersenyum.

Orang kedua adalah seorang pedagang dari Tarsis. Ia terkesan akan ajaran Yesus dan langsung menyebarkan kabar baik yang diterimanya. Ketika ia berada di antara kumpulan orang Yahudi dan ia pun mulai dicobai. Imannya pun goyah dan ia akhirnya menyangkal ajarn yang Yesus berikan. Seorang misterius datang dan mendengarkan pembicaraan mereka.

Ia hanya tersenyum. Tapi ada sedikit raut kecewa dalam mukanya.

Orang ketiga adalah seorang pejabat Romawi di tanah Yehuda. Ia takjub mendengar perkataan Yesus. Ia lalu pergi dan hendak menyebarkannya pada sesama pegawai pemerintah. Ia pun dicobai dengan harta yang melimpah dan berbagai kenikmatan duniawi lainnya. Awalnya, ia menolak, tetapi lama kelamaan imannya luntur dan ia kembali pada hal-hal duniawi. Seorang pegawai baru melihatnya disuap oleh para Imam-imam kepala dan merayu seorang wanita untuk tidur bersamanya.

Pegawai itu hanya tersenyum, tapi senyumnya menjadi lirih.


Orang keempat adalah seorang budak yang baru dibebaskan oleh tuannya. Ia lalu mencoba menyimpan ajaran Kristus di hatinya. Ia mulai menyebarkan firman yang ia terima, dan lama-kelamaan orang banyak menjadi percaya pada Kristus. Di antara orang banyak itu, ada seorang misterius menghampiri dirinya. Orang itu datang berseri-seri. Ketika melihat wajah orang tersebut, sang budak yang telah dimerdekakan tersebut takjub dan langsung sujud menyembah.

"Guru, bagaiman kau ada di sini?" katanya
"Itu tidak penting, tetapi aku senang melihat benih itu telah tumbuh," kata Yesus
"Benih apa, Guru?" katanya
"Benih itu adalah firman yang telah kautanam dalam hatimu. Aku telah menabur benih itu pada empat di antaramu, tetapi hanya benih yang kutabur padamu yang jatuh di tanah yang baik. Mereka boleh saja berkomitmen, tetapi engkaulah satu-satunya yang menerapkannya dalam hidupmu sehari-hari."

Bekas budak dan orang-orang tersebut lalu menyaksikan Yesus pergi, lalu duduk dan merenungkan apa yang telah didengarnya tadi.

Label: ,

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda